Halaman

Rabu, 08 Mei 2013

Mengapa anda memandang sebelah mata dengan Madrasah?

    
       Pendidikan Nasional kita bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa itu semua orang sudah tahu dan hafal. Kemudian bermunculanlah satuan pendidikan yang nota bene didirikan oleh perorangan atau pun masyarakat yang peduli dengan Pendidikan dan akhirnya di sebut Yayasan Pendidikan. Karena latar belakang masyarakat yang berbeda agama dan etnis akhirnya  timbul nama Yayasan Pendidikan Islam (YPI), Yayasan Pendidikan Muhammadiyah, Yayasan Pendidikan Methodis, dan lain dan sebagainya. Namun semua itu bertujuan sama, yakni mencerdaskan generasi muda Indonesia.Kemudian mengapa ada oknum yang membenci berdirinya yayasan-yayasan tersebut? Terutama Yayasan yang bagrond-nya agamis? Apakah kita benci kehidupan beragama? 
      Pada tahun 2013 ini kebijakan dana BOS antara satuan pendidikan di bawah kemendiknasbud dan Kemenag telah terjadi alur yang bertolak belakang. Di mana Madrasah hingga bulan ini belum mendapat kucuran dana tersebut sehingga guru dan pelaksanaan operasionalnya Kepala Sekolah harus hutang sana dan hutang sini, serta sudah 5 bulan guru-gurunya yang termasuk kategori BAYANGAN terpaksa harus puasa pula. Dilain pihak satuan pendidikan di bawah Kemendiknasbud dana BOS lancar-lancar saja dan enjoy. 
      Yang lebih menyenangkan lagi, ketika kami mencari jawaban "mengapa bisa demikian?" terciptalah rumor "DPR-RI LUPA", ada pula "DATA TERLAMBAT DI ACC". Sungguh aneh dan nyleneh namun itulah kenyataan yang sampai ke telinga kami. 
        Sebagai rakyat biasa, hanya pertanyaan nurani yang dapat kami publikasikan di sini, apakah negara ini masih menghargai tujuan pendidikannya? Apakah hanya PNS atau yang bekerja di instasi pemerintah yang harus diperhatikan? Kami rakyat jelata yang sudah jadi roda kebijakan masihkan harus masuk lubang comberan? Kami orang miskin yang rela kuliah lagi agar dapat mempertahankan satuan pendidikan haruskah tiada boleh ikut menikmati dana pendidikan ? Tolong renungkan dan benarkah kami harus jadi begini selamanya pada negara kami sendiri?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar